Permainan basket sudah sangat
berkembang dan digemari sejak pertama kali diperkenalkan oleh James Naismith.
Salah satu perkembangannya adalah diciptakannya gerakan slam dunk atau
menombok, yaitu gerakan untuk memasukkan dan melesakan bola basket langsung ke
dalam keranjang yang bisa dilakukan dengan gerakan akrobatik yang berkekuatan
luar biasa
1. Lahirnya Persatuan
Bola Basket Seluruh Indonesia
Ada beberapa informasi mengatakan
masuknya basket bersamaan dengan kedatangan pedagang dari Cina menjelang
kemerdekaan. Tepatnya, sejak 1894, bola basket sudah dimainkan orang-orang Cina
di Provinsi Tientsien dan kemudian menjalar ke seluruh daratan Cina. Mereka
yang berdagang ke Indonesia adalah kelompok menengah kaya yang memilih olahraga
dari Amerika itu sebagai identitas kelompok Cina modern.
Informasi ini diperkuat fakta
menjelang awal kemerdekaan, klub-klub bola basket di sejumlah kota besar
seperti Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, D.I.Yogyakarta, dan Surabaya
sebagian besar tumbuh dari sekolah-sekolah Cina. Dari klub itu pula kemudian lahir
salah seorang pemain legenda Indonesia, Liem Tjien Siong yang kemudian dikenal
dengan nama Sonny Hendrawan (Pada 1967 Sonny terpilih sebagai Pemain Terbaik
pada Kejuaraan Bola Basket Asia IV di Seoul, Korea Selatan. Waktu itu, tim
Indonesia menduduki peringkat ke-4 di bawah Filipina, Korea, dan Jepang).
Pada tahun 1948, ketika Negara
Indonesia menggelar PON I digelar di Solo, bola basket, sudah menjadi salah
satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Hal ini membuktikan bahwa basket
dengan cepat memasyarakat dan secara resmi diakui oleh Negara. Tiga tahun
kemudian, Maladi sebagai Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang
kemudian menjadi Menteri Olahraga, meminta Tonny Wen dan Wim Latumeten untuk
membentuk organisasi bola basket. Namun akhirnya karena tuntutan kebutuhan
untuk menyatukan organisasi basket, maka dibentuk Persatuan Bola Basket Seluruh
Indonesia pada 1955, yang disingkat Perbasi.
2. Liga Bola Basket
Nasional Indonesia
Liga
Bola Basket Nasional Indonesia (nama resmi: National Basketball League
Indonesia, disingkat NBL Indonesia) adalah liga bola basket tertinggi yang
dikelola secara profesional di Indonesia, diikuti oleh 10 klub peserta dari
seluruh Indonesia. NBL Indonesia dikelola oleh DBL Indonesia dan diatur oleh
Perbasi. Liga ini dimulai pada tahun 2003 dengan nama Indonesian Basketball
League (IBL). Pada tahun 2010, Perbasi menunjuk DBL Indonesia untuk menangani
kompetisi ini dan mengubah namanya menjadi NBL Indonesia
3. Sejarah NBL
Bola
basket memiliki sejarah yang cukup panjang di Indonesia. Tercatat sejak tahun
1930-an, walau belum resmi menjadi sebuah negara yang merdeka, beberapa kota di
Indonesia telah memiliki klub-klub lokalnya sendiri. Walaupun belum memiliki
induk olahraga nasional, pada saat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional
pertama yang diadakan di Solo pada tahun 1948, bola basket telah menjadi salah
satu cabang olahraga yang dipertandingkan dan mendapat sambutan cukup meriah
baik dari segi peserta maupun penonton.
Tiga tahun setelah itu, pada tanggal
23 Oktober 1951, Persatuan Basketball Seluruh Indonesia lahir, dan kemudian
berganti nama menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) di
tahun 1955. Mengikuti hasil keputusan Kongres ke VIII pada tahun 1981, Perbasi
akhirnya menyelenggarakan sebuah kompetisi antar klub-klub basket di Indonesia
yang merupakan kompetisi tertinggi yang diikuti oleh klub-klub besar yang
berasal dari pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Tanggal 3 April 1982 adalah tanggal
bersejarah bagi dunia basket di Indonesia. Pada hari itu, pertandingan antara
klub Rajawali Jakarta menghadapi Semangat Sinar Surya Yogyakarta menandai
dimulainya Kompetisi Bola Basket Utama (Kobatama) yang pertama sekaligus
langkah awal sejarah panjang kompetisi klub-klub papan atas di Indonesia.
Indonesia Muda Jakarta mencatatkan diri sebagai klub pertama yang meraih gelar
bergengsi Juara Kobatama.
Setelah bergulir selama 20 tahun,
Kobatama mendapatkan kesempatan untuk berjalan lebih mandiri. Tahun 2003, Kobatama
“terlahir kembali” dengan nama Indonesian Basketball League (IBL) dan diikuti
oleh 10 tim papan atas di Indonesia. Aspac Jakarta berhasil menjadi peraih
gelar juara yang pertama sejak Kobatama berganti menjadi IBL di tahun 2003.
Pada tahun 2004, Satria Muda muncul sebagai kekuatan baru menyingkirkan Aspac
pada grand final dan tampil menjadi juara. Aspac kembali merebut gelar kampiun
di tahun 2005. Tahun-tahun selanjutnya (2006-2009) menjadi milik Satria Muda
Jakarta.
Selain kompetisi reguler tahunan,
IBL juga menggelar Turnamen IBL Cup pada setiap awal atau akhir musim
kompetisi. Pada tahun 2009 lalu, Satria Muda Jakarta mengalahkan Pelita Jaya
Jakarta di final yang diadakan di GOR C-Tra Arena Bandung. Pada tahun 2008,
Garuda Bandung berhasil mencuri gelar juara Turnamen IBL Cup yang sebelumnya,
pada tahun 2006 dan 2007 juga menjadi milik Satria Muda. Sayangnya,
perkembangan IBL tidak berjalan sesuai harapan. Setelah berkali-kali ganti
promotor, liga itu terancam bubar di penghujung 2009. Seluruh perwakilan klub
peserta pun meminta kepada PT DBL Indonesia untuk tampil sebagai pengelola.
Sebelumnya, DBL Indonesia dianggap sukses mengelola Development Basketball
League (DBL), liga basket pelajar terbesar di Indonesia, yang pada 2010 telah
merambah 21 kota di Indonesia, diikuti sekitar 25.000 pemain dan ofisial.
Untuk mengembalikan lagi pamor liga
profesional ini, re-branding tak terelakkan. Mulai 2010, IBL berubah nama
menjadi National Basketball League (NBL) Indonesia.
Sejumlah perubahan pun dilakukan, mencoba meningkatkan lagi jumlah
pertandingan, mendekatkan lagi liga ini dengan penggemarnya. Dengan NBL,
Indonesia pun punya harapan baru, semangat baru.
Semoga bermanfaat